0
Home  ›  Pembelajaran Mendalam

Memahami Pengetahuan Esensial dengan Mudah dalam Pembelajaran Mendalam Eps.17

Mengapa Tahap Memahami Sangat Penting dalam Deep Learning?

Dalam kerangka kerja pembelajaran mendalam (deep learning), pengalaman belajar terbagi menjadi tiga aspek utama: memahamimengaplikasi, dan merefleksi. Episode kali ini, Prof. Yuli Rahmawati, PhD, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Kedutaan Besar Indonesia di Australia, bersama Prof. Suyanto, PhD, membahas secara mendalam tentang tahap pertama yang fundamental: Memahami.

Tiga Fokus dalam Tahap Memahami

Tahap memahami dalam pembelajaran mendalam memiliki tiga fokus utama yang saling terkait:

1. Pengetahuan Esensial (Essential Knowledge)

Apa itu Pengetahuan Esensial?

Pengetahuan esensial adalah pengetahuan fundamental yang menjadi pondasi untuk memahami konsep-konsep selanjutnya. Ini adalah pengetahuan yang wajib ada (prerequisite) sebelum siswa melangkah ke materi berikutnya.

"Tahap esensial adalah tahap penting karena ketika mengkonstruksi pengetahuan, siswa datang ke kelas tidak kosong. Mereka punya pengetahuan awal." - Prof. Yuli Rahmawati

Karakteristik Pengetahuan Esensial:

  • Disesuaikan dengan tujuan kurikulum - Tidak semua konsep esensial dalam body of knowledge dimasukkan ke kurikulum, karena siswa tidak akan sanggup
  • Menjadi prerequisite - Materi ini wajib dikuasai sebelum pindah ke materi selanjutnya
  • Menstimulasi HOTS - Menjadi pondasi untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
  • Memfasilitasi lintas konteks - Topik yang dipilih harus bisa diterapkan dalam berbagai konteks

Contoh Pengetahuan Esensial:

  • Ekonomi: Hukum permintaan dan penawaran, konsep pasar
  • Kimia: Konsep asam basa
  • Matematika: Operasi dasar, konsep variabel

2. Pengetahuan Aplikatif (Applied Knowledge)

Pengetahuan aplikatif dalam tahap memahami berbeda dengan tahap "mengaplikasi" dalam pengalaman belajar. Ini adalah jembatan atau scaffolding sebelum siswa melakukan hands-on sendiri.

Prinsip Pengetahuan Aplikatif:

✅ Mulai dari yang konkret dan dekat dengan kehidupan siswa

  • Jangan langsung menjelaskan definisi abstrak
  • Ajak siswa melihat penerapan yang mereka kenal
  • Contoh: Sebelum menjelaskan definisi asam dalam kimia, tunjukkan contoh asam cuka, air aki

✅ Guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat

"Guru dipaksa menjadi manusia pembelajar terus. Dia harus tahu aplikasi topik yang diajarkan dan harus up to date dengan ilmu pengetahuan." - Prof. Yuli Rahmawati

Tantangan di Era Modern:

  • Teknologi terus berkembang (nanoteknologi, flexible battery)
  • Murid sekarang sudah banyak tahu dari internet
  • Guru harus selalu update: "Bapak/Ibu pernah dengar ini enggak?"

3. Pengetahuan Nilai dan Karakter (Value Knowledge)

Ini adalah aspek yang paling challenging namun sangat penting. Penanaman nilai dan karakter bukan bagian terpisah, melainkan terintegrasi dengan konsep materi yang diajarkan.

Teori Value Knowledge Education:

Nilai dan karakter harus digabungkan dengan konsep materi, tidak diajarkan secara terpisah.

Contoh Integrasi:

  • Ekonomi (Pasar) → Nilai kejujuran dalam jual beli → Kaitkan dengan Surat Al-Muthaffifin tentang timbangan yang tepat
  • Kimia (Plastik) → Empati terhadap lingkungan → Tunjukkan gambar kura-kura terkena sedotan plastik

"Kita benar-benar ingin menciptakan anak-anak yang empati, yang tahu keterkaitan nilai karakter dengan kehidupan nyata." - Prof. Yuli Rahmawati

Pentingnya Tahap Memahami sebagai Fondasi

🏗️ Tahap yang Esensial (Penting)

Prof. Suyanto menyarankan istilah "tahap esensial" diganti dengan "tahap penting" untuk menghindari kebingungan dengan "pengetahuan esensial". Tahap ini adalah:

  • Tahap awal untuk mengkonstruksi pengetahuan
  • Fondasi untuk mendalami konsep selanjutnya
  • Membuat pembelajaran kontekstual dengan kehidupan siswa

🧠 Teori Konstruktivisme dan Ausubel

Berdasarkan teori konstruktivisme:

  • Siswa tidak datang ke kelas dengan kepala kosong
  • Mereka membawa pengetahuan awal (prior knowledge)
  • Guru harus mengkaitkan dengan pengetahuan sebelumnya (meaningful learning - Ausubel)

⚠️ Bahaya Miskonsepsi:

"Kalau tidak dari pengetahuan awal, apalagi kalau ada miskonsepsi, ambruk itu pemahamannya. Kita sudah ke mana-mana, dia masih stuck di bawah karena tidak ada pondasi yang kuat." - Prof. Yuli Rahmawati

🔄 Conceptual Change Theory

Teori perubahan konsep menjelaskan bagaimana mengubah pemahaman siswa yang salah. Dalam bahasa Betawi: "bebel" - seperti karatan yang sulit dihilangkan.

Solusinya:

  • Guru harus "mencolek" pengetahuan awal siswa
  • Identifikasi miskonsepsi sejak awal
  • Lakukan perubahan konsep secara sistematis

Prinsip Meaningful, Mindful, dan Joyful

Dalam tahap memahami, tiga prinsip ini harus diterapkan:

📌 Meaningful (Bermakna)

  • Kontekstual dengan kehidupan siswa
  • Berbagai sumber dan konteks

📌 Mindful (Berkesadaran)

  • Siswa tahu bahwa dia tahu
  • Siswa tahu bahwa dia tidak tahu
  • Kesadaran metakognitif

📌 Joyful (Menggembirakan)

  • Pembelajaran yang menarik
  • Tidak monoton

Strategi Praktis dalam Tahap Memahami

1. Tidak Harus Berurutan

"Ini enggak berurut ya. Biasanya saya malah mengajar dari aplikatif dulu, atau kadang dari nilai karakter - munculin gambar kura-kura dulu." - Prof. Yuli Rahmawati

Guru bisa memulai dari:

  • Pengetahuan esensial (konsep dasar)
  • Pengetahuan aplikatif (contoh nyata)
  • Nilai dan karakter (stimulasi empati)

2. Student-Centered Learning

Prof. Suyanto mengingatkan pentingnya pendekatan student-centered:

  • "Kamu mau belajar apa?"
  • "Tujuanmu apa?"
  • "Interest kamu apa?"
  • Guru memfasilitasi pengalaman untuk mencapai tujuan siswa

Namun Prof. Yuli mengingatkan: "Anak kita tuh susah ditanya itu" - karena belum terbiasa dengan pendekatan ini.

3. Advance Organizer dan Scaffolding

  • Berikan jembatan penghubung antara pengetahuan lama dan baru
  • Gunakan advance organizer (Ausubel) untuk mempersiapkan struktur kognitif
  • Terapkan scaffolding untuk membantu siswa mencapai pemahaman yang lebih tinggi

4. Skill Bertanya yang Powerful

"Skill bertanya tuh di deep learning penting sekali." - Prof. Yuli Rahmawati

Prof. Suyanto memiliki materi khusus tentang checking understanding dengan detail:

  • 5 jenis pertanyaan
  • Respon siswa yang diharapkan
  • Teknik bertanya yang efektif

(Konten tentang teknik bertanya akan dibahas dalam episode terpisah)

Pembelajaran Holistik dan Terpadu

Mengapa Definisi Deep Learning Holistik?

"Kenapa definisi kita holistik terpadu? Karena kita ingin anak bukan sekedar paham konsepnya, dia tahu mengaplikasikan, dia tahu keterkaitan nilai karakternya." - Prof. Yuli Rahmawati

Tujuan Akhir:

  • ✓ Pemahaman konsep yang kuat
  • ✓ Kemampuan mengaplikasikan
  • ✓ Internalisasi nilai dan karakter
  • ✓ Empati dan kesadaran sosial

Perbedaan dengan Mata Pelajaran Lain

Prof. Yuli menyampaikan bahwa penerapan pembelajaran mendalam bisa berbeda antar mata pelajaran:

Ekonomi:

  • Lebih banyak applied knowledge
  • Lebih mudah dikaitkan dengan kehidupan nyata
  • Contoh: pasar, permintaan-penawaran langsung terlihat dalam kehidupan sehari-hari

Kimia:

  • Lebih abstrak
  • Butuh jembatan yang lebih kuat antara konsep dan aplikasi
  • Contoh: konsep asam-basa perlu dimulai dari contoh konkret (asam cuka) sebelum ke definisi ilmiah

Dispute dan Pro-Kontra

Prof. Suyanto menyebutkan bahwa framework pengalaman belajar ini "mendatangkan dispute" - ada pro dan kontra. Hal ini dihargai karena:

  • Ada teori-teori unik yang perlu dipertimbangkan
  • Ada spesifik mata pelajaran tertentu
  • Diskusi ilmiah memperkaya pemahaman

Penutup: Guru sebagai Pembelajar Sepanjang Hayat

Tantangan bagi guru di era modern:

  • 📚 Harus terus update pengetahuan
  • 🔬 Mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan
  • 💡 Kreatif mengaitkan konsep dengan kehidupan nyata
  • ❤️ Mengintegrasikan nilai dan karakter dalam setiap pembelajaran

"Guru dipaksa menjadi manusia pembelajar terus. Mau tidak mau ketika mengajarkan topik, dia harus tahu aplikasinya dan harus up to date dengan ilmu pengetahuan." - Prof. Yuli Rahmawati

Tahap memahami adalah fondasi yang sangat penting dalam pembelajaran mendalam. Tanpa pemahaman yang kuat tentang pengetahuan esensial, aplikatif, dan nilai-karakter, siswa akan kesulitan melangkah ke tahap pengalaman belajar selanjutnya.


Tentang Narasumber:

  • Prof. Yuli Rahmawati, MSc., PhD - Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra, tokoh Deep Learning Indonesia
  • Prof. Suyanto, PhD - Host channel Suyanto.id, pakar pendidikan

Sumber Video: Memahami Pengetahuan Esensial Mudah - Eps.17

Download Materi Presentasi: Link Google Drive


Episode Terkait:


Tags: #PengetahuanEsensial #DeepLearning #PembelajaranMendalam #PengalamanBelajar #Memahami #Mengaplikasi #Merefleksi #EssentialKnowledge #AppliedKnowledge #ValueKnowledge #PendidikanIndonesia #GuruInspirasi

Post a Comment
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS