Pesan-Pesan Perjuangan/Kata Mutiara dari Para Pahlawan Nasional Indonesia
Indonesia memiliki 168 Pahlawan Nasional yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Dari Martha Christina Tiahahu hingga Ki Hajar Dewantara, setiap pahlawan telah meninggalkan warisan berupa semangat perjuangan dan kata-kata bijak yang terus menginspirasi generasi penerus. Berikut ini adalah kumpulan pesan perjuangan dan kata mutiara dari 16 Pahlawan Nasional Indonesia yang patut kita renungkan dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nyi Ageng Serang (1752-1828)
![]() |
Gambar: Nyai Ageng Serang |
Pesan Perjuangan:
"Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya."
Jenderal Sudirman (1916-1950)
![]() |
Gambar: Jenderal Sudirman |
Jenderal Besar Raden Sudirman adalah Panglima Besar TNI pertama yang terkenal dengan kepemimpinannya dalam Perang Gerilya. Meski dalam keadaan sakit parah, beliau tetap memimpin pasukan dengan gigih melawan agresi militer Belanda.
Pesan Perjuangan:
"Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus."
Prof. DR. R. Soeharso (1912-1971)
![]() |
Gambar: Prof. Dr. Soeharso |
Prof. Dr. Suharso adalah dokter ahli bedah dan pendiri Pusat Rehabilitasi yang kini menjadi RS Ortopedi Prof. Dr. Soeharso Solo. Beliau berjasa dalam mengembangkan teknologi rehabilitasi bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Pesan Perjuangan:
"Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya."
Prof. Mohammad Yamin, SH (1903-1962)
![]() |
Gambar: Prof. Mohammad Yamin |
Prof. Mohammad Yamin adalah sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum. Beliau termasuk perintis puisi modern Indonesia, pelopor Sumpah Pemuda, dan memberikan sumbangsih besar dalam perumusan dasar negara Indonesia.
Pesan Perjuangan:
"Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri."
Soedanco Soeprijadi (1923-1945)
![]() |
Gambar: Soeprijadi |
Soeprijadi adalah pemimpin pemberontakan pasukan PETA (Pembela Tanah Air) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Nasib akhirnya masih menjadi misteri hingga kini.
Pesan Perjuangan:
"Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi."
Teuku Nyak Arif (1899-1946)
![]() |
Gambar: Teuku Nyak Arif |
Teuku Nyak Arif adalah Residen/Gubernur Aceh pertama (1945-1946) dan wakil Aceh pertama di Volksraad. Beliau berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia di wilayah Aceh.
Pesan Perjuangan:
"Jangan menaruh dendam, karena kepentingan rakyat harus diletakkan di atas segala-galanya."
"Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama."
Abdul Muis (1883-1959)
![]() |
Gambar: Abdul Muis |
Abdul Muis adalah sastrawan, politikus, dan wartawan Indonesia. Beliau merupakan pengurus besar Sarekat Islam dan pernah menjadi anggota Volksraad. Abdul Muis dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional pertama oleh Presiden Soekarno.
Pesan Perjuangan:
"Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang."
Pangeran Sambernyowo/KGPAA Mangkunegoro I (1725-1795)
![]() |
Gambar: Pangeran Sambernyowo |
Pangeran Sambernyowo alias Raden Mas Said adalah pendiri Praja Mangkunegaran. Julukan "Sambernyawa" diberikan karena kemampuannya di medan perang yang membawa maut bagi musuh-musuhnya.
Pesan Perjuangan (Prinsip Tri Dharma):
"Rumongso melu handarbeni" (merasa ikut memiliki)"Wajib melu hangrungkebi" (wajib ikut mempertahankan)"Mulat sario hangroso wani" (mawas diri dan berani bertanggung jawab)
Pattimura/Thomas Matulessy (1783-1817)
Gambar: Pattimura/Thomas Matulessy |
Kapitan Pattimura memimpin perlawanan rakyat Maluku terhadap penjajahan Belanda. Beliau gugur di tiang gantungan pada 16 Desember 1817.
Pesan Perjuangan:
"Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit."
Silas Papare (1918-1978)
![]() |
Gambar: Silas Papare |
Silas Papare adalah tokoh pejuang integrasi Papua ke dalam NKRI. Beliau menentang kolonialisme Belanda dan memperjuangkan agar Papua kembali bergabung dengan Indonesia.
Pesan Perjuangan:
"Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku."
Bung Tomo/Sutomo (1920-1981)
![]() |
Gambar: Sutomo |
Bung Tomo terkenal dengan pidatonya yang berapi-api yang membangkitkan semangat perlawanan rakyat Surabaya dalam Pertempuran 10 November 1945.
Pesan Perjuangan:
"Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan.""Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapapun juga."
Gubernur Suryo (1896-1948)
![]() |
Gambar: Ario Soerjo |
Raden Tumenggung Ario Suryo adalah Gubernur Jawa Timur pertama yang memimpin perlawanan rakyat dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Pesan Perjuangan:
"Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali."
Ir. Soekarno (1901-1970)
![]() |
Gambar: Soekarno |
Ir. Soekarno adalah Proklamator Kemerdekaan dan Presiden pertama Republik Indonesia. Beliau dikenal dengan pidato-pidatonya yang membakar semangat perjuangan.
Pesan Perjuangan:
"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia."
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya."
"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka."
Drs. Mohammad Hatta (1902-1980)
![]() |
Gambar: Mohammad Hatta |
Drs. Mohammad Hatta adalah Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden pertama Indonesia. Beliau dikenal sebagai tokoh yang memegang teguh prinsip dan bersih dari korupsi.
Pesan Perjuangan:
"Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita."
"Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta."
R.A. Kartini (1879-1904)
![]() |
Gambar: Kartini |
Raden Adjeng Kartini adalah pelopor kebangkitan perempuan Indonesia. Melalui surat-suratnya, Kartini memperjuangkan emansipasi wanita dan pendidikan bagi perempuan Indonesia.
Pesan Perjuangan:
"Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata 'Aku tidak dapat!' melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung."
Ki Hajar Dewantara (1889-1959)
![]() |
Gambar: Ki Hadjar Dewantara |
Ki Hajar Dewantara, lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah pendiri Taman Siswa dan dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Beliau mengembangkan konsep pendidikan yang sesuai dengan jiwa dan budaya Indonesia.
Pesan Perjuangan:
"Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh), Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat), dan Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)."
Penutup
Pesan-pesan perjuangan para pahlawan nasional ini merupakan pusaka nilai yang tak ternilai harganya. Semangat patriotisme, nasionalisme, dan pengorbanan mereka patut kita teladani dalam mengisi kemerdekaan. Meski mereka telah tiada, namun kata-kata bijak mereka tetap abadi dan terus menerangi langkah bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
Sebagai generasi penerus, hendaknya kita tidak hanya mengenal nama para pahlawan, tetapi juga menghayati dan mengamalkan nilai-nilai perjuangan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pengorbanan para pahlawan tidak akan sia-sia, dan Indonesia akan terus maju menjadi bangsa yang besar, bermartabat, dan disegani dunia.