0
Home  ›  Pembelajaran Mendalam

Transformasi Kurikulum Indonesia: Dari Permendikbudristek No. 12/2024 ke Permendikdasmen No. 13/2025

Sistem pendidikan Indonesia mengalami perubahan signifikan dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025 yang mengubah Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 12 Tahun 2024. Perubahan ini menandai evolusi konseptual yang mendalam dalam pendekatan kurikulum Indonesia, dari paradigma "Kurikulum Merdeka" menuju konsep yang lebih holistik dengan penekanan pada "Pembelajaran Mendalam" (Deep Learning).

Perubahan Fundamental dalam Kerangka Dasar Kurikulum

1. Redefinisi Tujuan Pendidikan

Sebelum (Permendikbudristek 12/2024): Kurikulum Merdeka memiliki tujuan untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan efektif dalam meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan akhlak mulia serta menumbuhkembangkan cipta, rasa, dan karsa peserta didik sebagai pelajar sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila.

Sesudah (Permendikdasmen 13/2025): Kurikulum memiliki tujuan untuk meningkatkan delapan dimensi profil lulusan: keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi melalui pembelajaran mendalam.

2. Perubahan Struktur Kerangka Dasar

Perubahan signifikan terjadi pada komponen kerangka dasar kurikulum:

Dihapus:

  • Karakteristik pembelajaran
  • Landasan filosofis (disederhanakan)

Ditambah:

  • Pendekatan Pembelajaran Mendalam sebagai komponen baru yang menjadi inti transformasi

Revolusi Konseptual: Dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ke Kokurikuler

Transformasi Kokurikuler

Perubahan paling revolusioner terletak pada redefinisi kokurikuler:

Sebelum:

  • Fokus pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
  • 6 dimensi profil pelajar Pancasila
  • Tema projek yang ditetapkan pusat

Sesudah:

  • Pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu
  • Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
  • 8 kompetensi yang lebih komprehensif
  • Tema dikembangkan sendiri oleh satuan pendidikan

Perubahan Kompetensi Kokurikuler

Penguatan Ekstrakurikuler: Kepramukaan sebagai Prioritas

Perubahan penting dalam ekstrakurikuler adalah penguatan kepramukaan:

Pasal 22 yang Baru:

  • Satuan pendidikan sekurang-kurangnya menyediakan ekstrakurikuler kepramukaan atau kepanduan lainnya
  • Penambahan aktivitas keagamaan yang lebih beragam (Sekolah Injil Liburan, Pendalaman Alkitab)
  • Peran orang tua yang lebih aktif dalam ekstrakurikuler

Inovasi Mata Pelajaran: Koding dan Kecerdasan Artifisial

Mata Pelajaran Pilihan Baru

Permendikdasmen 13/2025 memperkenalkan mata pelajaran pilihan "Koding dan Kecerdasan Artifisial" yang dapat diselenggarakan mulai tahun ajaran 2025-2026 secara bertahap untuk:

  • Sekolah Dasar: Kelas V-VI (2 JP per minggu)
  • SMP: Kelas VII-IX (2 JP per minggu)
  • SMA: Sebagai mata pelajaran pilihan (5 JP per minggu)
  • SMK: Sebagai mata pelajaran pilihan (2 JP per minggu)
  • Sekolah Luar Biasa: Terintegrasi dalam kelompok keterampilan

Filosofi Pembelajaran Mendalam: Paradigma Baru Pendidikan

Kerangka Pembelajaran Mendalam

Permendikdasmen 13/2025 memperkenalkan konsep Pembelajaran Mendalam dengan 4 komponen utama:

  1. Dimensi Profil Lulusan (8 dimensi)
  2. Prinsip Pembelajaran:
    • Pembelajaran berkesadaran
    • Pembelajaran bermakna
    • Pembelajaran menggembirakan
  3. Pengalaman Belajar: Memahami → Mengaplikasi → Merefleksi
  4. Kerangka Pembelajaran: Praktik pedagogis, lingkungan belajar, digital, kemitraan

Integrasi Holistik: Olah Pikir, Hati, Rasa, dan Raga

Pembelajaran mendalam menekankan pendekatan holistik:

  • Olah Pikir: Pengembangan kemampuan intelektual
  • Olah Hati: Penguatan nilai moral dan etika
  • Olah Rasa: Pengembangan sensitivitas estetika
  • Olah Raga: Keseimbangan kesehatan fisik dan mental

Landasan Filosofis yang Diperkaya

Kontribusi Tokoh Nasional

Permendikdasmen 13/2025 memperkaya landasan filosofis dengan mengintegrasikan pemikiran tokoh-tokoh nasional:

  • Ki Hajar Dewantara: Sistem among (asah, asih, asuh)
  • K.H. Ahmad Dahlan: Pendidikan sebagai alat perubahan sosial
  • K.H. Hasyim Asy'ari: Semangat saling memuliakan
  • Romo Y.B. Mangunwijaya: Pendidikan transformatif dan inklusif
  • Ki Bagus Hadikusumo: Pengembangan berpikir tingkat tinggi
  • Syaikh Az-Zarnuji: Adab dan metode belajar efektif

Perubahan Struktural Kurikulum

Penyempurnaan Struktur Sekolah Luar Biasa

Permendikdasmen 13/2025 melakukan penyempurnaan signifikan:

Sebelum:

  • Struktur Kurikulum taman kanak-kanak luar biasa
  • Struktur Kurikulum sekolah dasar luar biasa
  • Struktur Kurikulum sekolah menengah pertama luar biasa
  • Struktur Kurikulum sekolah menengah atas luar biasa

Sesudah:

  • Struktur Kurikulum sekolah dasar luar biasa dan madrasah ibtidaiyah luar biasa
  • Struktur Kurikulum sekolah menengah pertama luar biasa dan madrasah tsanawiyah luar biasa
  • Struktur Kurikulum sekolah menengah atas luar biasa dan madrasah aliyah luar biasa

Perubahan SMK: Dari "Projek Kreatif" ke "Kreativitas, Inovasi, dan Kewirausahaan"

Perubahan terminologi yang mencerminkan perluasan konsep:

  • Sebelum: Projek Kreatif dan Kewirausahaan
  • Sesudah: Kreativitas, Inovasi, dan Kewirausahaan

Implementasi Bertahap dan Fleksibilitas

Jadwal Implementasi

Permendikdasmen 13/2025 memberikan fleksibilitas implementasi:

Satuan Pendidikan Umum:

  • Dapat melaksanakan Kurikulum 2013 sampai tahun ajaran 2025/2026
  • Wajib menerapkan kurikulum baru paling lambat tahun ajaran 2026/2027

Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar):

  • Dapat melaksanakan Kurikulum 2013 sampai tahun ajaran 2026/2027
  • Wajib menerapkan kurikulum baru paling lambat tahun ajaran 2027/2028

Implikasi dan Tantangan

Peluang

  1. Personalisasi Pembelajaran: Pendekatan yang lebih personal dan holistik
  2. Kesiapan Era Digital: Integrasi koding dan AI
  3. Karakter Kuat: Penguatan 8 dimensi profil lulusan
  4. Fleksibilitas Implementasi: Memberikan waktu adaptasi yang cukup

Tantangan

  1. Kesiapan Guru: Perlu pelatihan masif untuk pembelajaran mendalam
  2. Infrastruktur Digital: Kebutuhan teknologi untuk mata pelajaran koding dan AI
  3. Standardisasi vs. Fleksibilitas: Menyeimbangkan standar nasional dengan kebutuhan lokal
  4. Evaluasi dan Asesmen: Mengembangkan sistem penilaian yang sesuai

Kesimpulan

Transformasi dari Permendikbudristek No. 12/2024 ke Permendikdasmen No. 13/2025 menandai evolusi paradigma pendidikan Indonesia yang lebih matang dan komprehensif. Perubahan ini tidak hanya bersifat teknis-struktural, tetapi juga filosofis-konseptual yang mendalam.

Kata kunci perubahan:

  • Dari "Kurikulum Merdeka" ke "Pembelajaran Mendalam"
  • Dari 6 dimensi ke 8 dimensi profil lulusan
  • Dari P5 ke Kokurikuler yang fleksibel
  • Dari pendekatan terpusat ke pengembangan mandiri satuan pendidikan

Keberhasilan implementasi akan sangat bergantung pada kesiapan seluruh stakeholder pendidikan, mulai dari guru, kepala sekolah, hingga pemerintah daerah, dalam memahami dan mengimplementasikan paradigma pembelajaran mendalam yang menekankan pada kualitas, relevansi, dan keberlanjutan pendidikan Indonesia.

Post a Comment
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS