0
Home  ›  Artikel  ›  Pendidikan

Revolusi Pendidikan: Sekolah Tanpa Guru yang Sepenuhnya Menggunakan AI untuk Mengajar Siswa

Di era kemajuan teknologi yang pesat, sebuah sekolah di Texas, Amerika Serikat telah melakukan terobosan revolusioner dalam dunia pendidikan dengan menerapkan sistem pembelajaran yang sepenuhnya bergantung pada kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Alpha School di Austin, Texas membuktikan bahwa pendidikan modern dapat berjalan tanpa kehadiran guru tradisional.

Konsep Pendidikan Berbasis AI

Alpha School menghadirkan konsep pendidikan yang sangat berbeda dari sekolah pada umumnya. Di sekolah ini, siswa dari tingkat TK hingga kelas 12 hanya menghabiskan dua jam sehari untuk mempelajari matematika, sains, membaca, dan menulis - semua dengan bantuan tutor AI dan tanpa kehadiran seorang pun guru konvensional.

"Ini adalah sekolah tanpa guru. Kami tidak memiliki guru di sekolah kami. Bisa Anda percaya itu?"
ungkap McKenzie Price, co-founder Alpha School, dalam wawancaranya dengan NBC.

Di Alpha School, para pendidik digantikan oleh serangkaian aplikasi berbasis AI yang mengubah pelajaran menjadi permainan (gamifikasi), memantau kemajuan siswa, dan dengan bantuan teknologi pelacakan mata (eye tracking), aplikasi tersebut dapat memantau rentang perhatian siswa.

Ketika ditanya siapa yang mengajar mereka, seorang siswa menjawab, 
"Saya pikir aplikasinya yang mengajar saya, tapi saya juga mengajar diri saya sendiri."

Peran "Pemandu" Bukan Guru

Meskipun tidak ada guru dalam pengertian tradisional, Alpha School memiliki "pemandu" dewasa yang mengawasi tanpa ikut campur dengan proses pembelajaran yang dilakukan oleh "rekan robot" mereka. Yang menarik, banyak dari pemandu ini bahkan tidak pernah menjadi guru sebelumnya.


Ketika ditanya apakah ia merasa nyaman memiliki pemandu di kelas yang tidak selalu menguasai kurikulum inti, Price menjawab, "Tidak masalah bahwa pemandu kami bukan ahli dalam fisika, matematika, atau apa pun yang mereka lakukan. Mereka adalah ahli dalam memahami siswa-siswa mereka."

"Pemandu kami tidak diizinkan untuk mengajar. Mereka melatih siswa untuk menjadi pembelajar mandiri,"
tambah Price.

Keunggulan Sistem Pembelajaran AI

Menurut Price, tutor AI mempersonalisasi pelajaran untuk setiap siswa, memungkinkan mereka mempelajari materi kelas dalam waktu setengahnya. Berdasarkan data dari Alpha, siswa-siswa mereka mencetak nilai dalam persentil ke-90 pada tes standar di sebagian besar tingkat kelas.

Meski demikian, penggunaan AI dalam pendidikan tetap menjadi perdebatan. Beberapa kritikus mengatakan terlalu dini untuk mengetahui apakah teknologi ini memiliki efek positif di kelas. Sebuah studi menemukan bahwa tutor AI generatif terkadang dapat menghambat pembelajaran jika siswa menjadi terlalu bergantung pada alat tersebut.

Mengenai keamanan sistem AI yang digunakan, Price menjelaskan, "Kami memiliki banyak pagar pembatas untuk memastikan bahwa anak-anak tidak menghadapi masalah yang sering kita dengar terkait dengan AI."

Lebih dari Sekadar Akademik

Di Alpha School, yang biaya pendidikannya mencapai $40.000 (sekitar Rp600 juta) per tahun, akademik hanyalah permulaan. Sekolah ini memiliki "check chart" di mana setiap siswa harus menyelesaikan daftar panjang tugas sebelum mereka dapat naik level, termasuk hal-hal seperti berlari satu mil tanpa berhenti, menyelesaikan kubus Rubik, dan bahkan merakit sendiri perabotan IKEA - semua ini dalam upaya mengajarkan keterampilan hidup dan mendorong proyek-proyek yang menjadi passion mereka.

Siswa-siswa di Alpha juga terlibat dalam proyek-proyek dunia nyata. Sekelompok siswa kelas 6 yang berusia 11 tahun mengelola Airbnb sungguhan dengan pemesanan terkonfirmasi senilai $10.000. Sementara itu, di Alpha High School, para remaja mengembangkan aplikasi berbasis AI mereka sendiri, seperti aplikasi yang memberikan saran kencan.

Keseimbangan Teknologi dan Interaksi Manusia

Meskipun siswa menggunakan laptop dan headphone untuk belajar dengan AI selama dua jam sehari, waktu tersebut dibagi menjadi interval 20 menit. Sisa hari dihabiskan dalam berbagai workshop, berkolaborasi dengan siswa lain, dan mempelajari keterampilan hidup.

Pada hari kunjungan tim NBC, beberapa siswa sekolah menengah atas sedang mengikuti "Workshop Penolakan" di mana mereka mempresentasikan proyek-proyek passion mereka kepada orang asing di jalan - sesuatu yang AI mungkin tidak begitu baik dalam mengajarkannya, tetapi manusia masih sangat handal melakukannya.

Kesimpulan

Alpha School mewakili eksperimen pendidikan yang menempatkan pendidikan berbasis AI dalam kategorinya sendiri. Meskipun menunjukkan hasil yang menjanjikan, model pendidikan ini memunculkan pertanyaan tentang keseimbangan yang tepat antara teknologi dan interaksi manusia dalam mendidik generasi masa depan.

Seperti yang dikatakan oleh reporter NBC, Gadi Schwartz, "Kita perlu mencari tahu bagaimana mencapai keseimbangan. Kita mungkin panik tentang teknologi, tetapi kita tidak harus menyerahkan diri kita sepenuhnya padanya."

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=wJsnlSiyH3Y

Post a Comment
Menu
Search
Theme
Share
Additional JS